Rabu, 04 November 2009

IMPLIKASI STRATEGI PEMASARAN DARI PENGARUH PRIBADI


Pernyataan lisan yang positif dapat menjadi salah satu asset terbesar dari pemasar, sementara hal yang berlawanan dapat berlaku bila isinya negative. Pengaruh pribadi tentu saja tidak dapat langsung dikendalikan oleh perusahaan niaga, tetapi dapat distimulasi dan disalurkan dengan banyak cara, antara lain sebagai berikut:
1. Memonitor Isi Pernyataan Lisan
Setidaknya kita perlu memonitor apakah komunikasi lisan terjadi dan dampak yang ditimbulkannya. Berikut adalah beberapa kesimpulan utamanya:
• Lebih dari 12 % memberi tahu 20 orang atau lebih mengenai respons yang mereka terima dari perusahaan tersebut.
• Orang yang puas sepenuhnya dengan respons tersebut member tahu rata-rata 4-5 orang lain mengenai pengalaman positif mereka.
• Hampir 10% dari orang yang benar-benar puas meningkatkan pembelian mereka atas produk perusahaan tersebut.
• Orang yang merasa tidak diperlakukan secara memadai mengkomunikasikan fakta ini kepada rata-rata 9 hingga 10 orang lain
• Hampir sepertiga dari orang yang merasa keluhan mereka tidak ditangani secara memadai menolak membeli produk perusahaan itu lagi, dan 45 % lagi mengurangi pembelian mereka.
2. Kepercayaan Tunggal akan Komunikasi Lisan
Pada keadaan tertentu sangat memungkinkan untuk percaya hanya pada komunikasi lisan untuk mempengaruhi penjualan suatu produk segera setelah produk tersebut diluncurkan ke pasar.
3. Menggunakan Pemberi Pengaruh Sebagai Target Pasar
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemberi pengaruh peka terhadap berbagai sumber informasi, termasuk iklan. Setidaknya secara teoritis adlah untuk memandang mereka sebagai pangsa pasar yang berbeda, bila mereka dapat diidentifikasi.
4. Menstimulasi Komunikasi Lisan
Meminjamkan atau memberitahu tentang produk milik perusahaan pada oarng-orang tertentu yang memilki pengaruh dalam pemasaran produk ternyata memberikan manfaat karena sangat memungkinkan beberapa persen dari mereka akan menjadi pembeli dan beberapa lagi akan mepromosikan ke pada teman-temannya.
5. Menciptakan Pemberi Pengaruh
Sangat memungkinkan untuk menyewa atau langsung melibatkan orang yang mempunyai karakteristik seorang pemberi pengaruh, selain itu dapat juga dilakukan dengan cara memberikan insentif kepada pelanggan baru seperti memberikan rabat uang secara langsung dengan tujuan menarik pelanggan lebih banyak. Satu lagi yang dapat dilakukan ialah dengan iklan yang memikat imajinasi dan membangkitkan mnat untuk membeli.
6. Mengendalikan Komunikasi Lisan yang Negatif
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan jika telah melakukan kesalahan terhadap produknya ialah dengan pengakuan sesegera mungkin terhadap kesalahan yang telah dilakukan oleh juru perusahaan yang dapat dipercaya. Komunikasi lisan yang negative tidak mudah hilang begitu saja sehingga sangat penting untuk segera diselesaikan.

KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRADISIONAL


a. Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi.
Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.

b. Sistem Informasi Manajemen Tradisionaladalah menyeluruh.
Sebuah Sistem Informasi Manajemen Tradisional mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.

c. Sistem Informasi Manajemen tradisional harus terkoordinasi.
Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.

d. Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.
Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.

Minggu, 01 November 2009

Sistem Ekonomi Islam, Sistem Ekonomi Alternatif

Badai krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang belum berakhir hingga kini telah memberikan suatu tinajauan spesifik akan perlunya sistem ekonomi alternatif. Suatu sistem yang mempu mendorong pertumbuhan tetapi sekaligus pemerataan. Tatanan sistem yang berpihak kepada semua orang, yakni suatu sistem yang memberikan kesempatan seluas-lusnya pada mekanisme pasar, tetapi tetap memberikan peran kepada pemerintah, kekuatan sosial dan hukum, untuk melakukan intervensi dan koreksi demi menjamin kekuatann ekonomi tidak terkonsentrasi kepada sekelompok kecil pengusaha, disamping mampu melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat banyak, serta memberikan kesejahteraan lahir batin secara hakiki. Sistem yang dimaksud adalah sistem ekonomi Islam.

Untuk mewujudkan gagasan tersebut, An-Nabhani dalam kitab An-Nidzamu Iqtishady fil Al-Islam, sistem ekonomi dalam Islam dijalankan dengan tiga azas, yakni pertama: konsep kepemilikan (Al-milkiyah), kedua: pemanfaatan kepemilikan (Al-Tsaruf fil- al milkyah), ketiga distribusi kekayaan diantara manusia (Tauzi’u al-tsarwah bayna al-naas).

Syariat Islam telah mmberikan prinsip dan etika yang menjadi acuan dan referensi, serta merupakan kerangka bekerja dalam ekonomi Islam, antara lain :

o Kekayaan atau berbagai jenis sumber daya adalah amanah dari Allah yang harus dimanfaatkan seefisien mungkin guna memenuhi kesejahteraan dan kelak dipertanggungjawabkan di akhirat.

o Islam menolak setiap penghasilan yang dipenuhi secar tidak sah apalagi usaha yang menghancurkan masyarakat.

o Kekuatan penggerak utama Islam adalah kerjasama

o Sistem ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan pada satu atau sekelompok orang

o Islam mengatur konsep kepemilikan berupa kepemilikan individu, kepemilikan umat dan kepemilikan negara.

o Dilarang makan harta sesama secara bathil, kecuali perniagaan secara suka sama suka

o Dalam harta seseorang terdapat hak/bagian orang lain

o Menghapuskan praktek riba

o Pelaksanaan prinsip ekonomi Islam diwarnaipula dengan akhlak/etika Islam yang mengajarkan bahwa dalam melaksnakan prinsip ekonomi Islam senantiasa memiliki nilai-nilai jujur dan amanah; adil; profesional /ihsan; saling bekerjasama/ta’awun; sabar dan tabah.